Bacillus subtilis

Dapet tugas dari SPV utk cr info seputar nih bakteri...
skalian aja deh di re-post, semoga bermanfaat...


Bacillus subtilis termasuk jenis Bacillus. Bakteri ini termasuk bakteri gram positif, katalase positif yang umum ditemukan di tanah. Bacillus subtilis mempunyai kemampuan untuk membentuk endospora yang protektif yang memberi kemampuan bakterh tersebut mentolerir keadaan yang ekstrim. Tidak seperti species lain seperti sejarah, Bacillus subtilis diklasifikasikan sebagai obligat anaerob walau penelitian sekarang tidak benar. Bacillus subtilis tidak dianggap sebagai patogen walaupun kontaminasi makanan tetapi jarang menyebabkan keracunan makanan. Sporanya dapat tahan terhadap panas tinggi yang sering digunakan pada makanan dan bertanggung jawab terhadap kerusakan pada roti.

Bacillus subtilis selnya berbentuk basil, ada yang tebal dan yang tipis. Biasanya bentuk rantai atau terpisah. Sebagian motil dan adapula yang non motil. Semua membentuk endospora yang berbentuk bulat dan oval. Baccillus subtlis merupakan jenis kelompok bakteri termofilik yang dapat tumbuh pada kisaran suhu 45 °C – 55 °C dan mempunyai pertumbuhan suhu optimum pada suhu 60 °C – 80 °.

Bacilus Subtilis ini awalnya bernama Vibro subtilis oleh Christian Gottfried Ehrenberg pada tahun 1835. Kemudian nama bacillus subtilis dikenalkan oleh Ferdinand Cohn pada 1872. B. subtilis telah digunakan sepanjang 1950 sebagai alternatif dari obat karena efek immunostimulatory sel dari masalah, yang pada pencernaan telah ditemukan secara signifikan untuk kekebalan aktivasi antibodi spesifik GM, IgG ,dan Iga keluarnya. Bakteri ini dipasarkan di seluruh Amerika dan Eropa dari 1946 sebagai immunostimulatory bantuan dalam usus dan perawatan dari penyakit urinary tract seperti Rotavirus dan Shigella, tetapi ditolak popularitasnya setelah pengenalan konsumen antibiotik murah walaupun kurang menyebabkan reaksi alergi kesempatan yang cukup rendah dan racun normal flora usus.

B. subtilis tidak dianggap sebagai manusia pathogen; dapat mencemari makanan tetapi jarang menyebabkan keracunan makanan. B. subtilis produces the proteolytic enzyme subtilisin . B. subtilis menghasilkan enzim proteolytic yang subtilisin. B. subtilis spores dapat hidup yang ekstrim pemanasan yang sering digunakan untuk memasak makanan, dan bertanggung jawab untuk menyebabkan kekentalan yang lengket, membenang konsistensi yang disebabkan oleh bakteri produksi panjang rantai polysaccharides dan manja dalam adonan roti.

B. subtilis dapat membagi asymmetrically, memproduksi sebuah endospore yang tahan terhadap faktor lingkungan seperti panas, asam, dan garam, yang dapat berada di dalam lingkungan dalam jangka waktu yang lama. Endospore adalah yang dibentuk pada saat gizi stres, memungkinkan organisme untuk terus berada di dalam lingkungan sampai kondisi menjadi baik. Sebelum proses untuk menghasilkan spora bakteri melalui proses produksi flagella dan mengambil DNA dari lingkungan.

B. subtilis terbukti untuk manipulasi genetik, karena itu telah menjadi banyak diadopsi sebagai model organisme untuk penelitian laboratorium, terutama dari sporulation, yang merupakan contoh sederhana dari diferensiasi selular. Hal ini juga sangat flagellated, yang memberikan B. subtilis kemampuan untuk bergerak sangat cepat.

B. subtilis memiliki sekitar 4.100 gen. Dari jumlah tersebut, hanya 192 yang ditampilkan. Mayoritas gen yang penting dalam kategori domain relatif sedikit dari metabolisme sel, dengan sekitar separuh yang terlibat dalam pengolahan informasi, satu-kelima yang terlibat dalam sintesis dari sel amplop dan penentuan bentuk dan divisi sel, dan satu-kesepuluh yang berkaitan dengan sel energetika.

Aplikasi bakteri ini dalam industry cukup banyak. Bacillus subtilis merupakan salah satu yang paling banyak digunakan untuk produksi enzymes dan bahan kimia khusus. Aplikasi industri termasuk produksi amylase, protease, inosine, ribosides, dan asam amino. Selain itu, aplikasinya banyak sekali. Enzymes diproduksi oleh B. subtilis dan B. licheniformis secara luas digunakan sebagai tambahan dalam laundry deterjen. Kemudian bakteri ini dapat memainkan peran dalam pengamanan limbah radionuclide [misalnya Thorium (IV) dan Plutonium (IV)] pembuangan dengan mengikat proton properti dari permukaan.

Keguanaan lain bakteri ini cukup banyak sekarang dangan berkembangnya teknologi. B. subtilis strain QST 713 (dipasarkan sebagai QST 713 atau serenade) memiliki alam berhubung dgn fungisida aktivitas, dan bekerja sebagai agen kontrol biologi. populer di seluruh dunia sebelum pengenalan konsumen antibiotik immunostimulatory sebagai agen untuk membantu perawatan gastrointestinal dan penyakit urinary tract. Hal ini masih banyak digunakan di Eropa Barat dan Timur Tengah sebagai alternatif obat. dapat dikonversi menjadi peledak berbahaya compounds dari nitrogen, karbon dioksida, dan air. recombinants B. subtilis str. pBE2C1 dan B. subtilis str. pBE2C1AB digunakan dalam produksi polyhydroxyalkanoates (PHA) dan agar mereka dapat menggunakan gandum terendam air limbah sebagai sumber karbon untuk menurunkan biaya produksi PHA.

sumber: http://lutfiblurry.blogspot.com/2011/02/bacillus-subtilis-dan-aplikasinya-dalam.html

Read Users' Comments (0)

Lihatlah...




Lihatlah..
Begitu indahnya ahlak mereka,
Yang memilih bersabar menerima hujatan,
dikala mereka mampu berteriak menentang..
Lihatlah..
Begitu damainya laku mereka,
Yang memilih terpekur mengadu kepada Rabb-nya atas ketidak adilan yang diterimanya,
dikala mereka mampu menuntut dengan garang..
Lihatlah..
Begitu syahdunya prasangka mereka,
Yang memilih tetap mendo’akan kebaikan kepada orang-orang yang telah mendholiminya,
dikala apapun pintanya kepada Rabb-nya akan terijabah..
Lihatlah..
Lihatlah mereka, yang bersandangkan keikhlasan itu..
Tak akan layu hanya karena lisan pencela..
Tak akan surut hanya karena ketidak adilan dunia..
Tak akan padam hanya karena kedholiman..
Lihatlah..
Dan..
Belajarlah dari mereka..
27.10.11

Read Users' Comments (0)

Belum Ada Judul-1


Jika dulu khalifah Abu Bakar memiliki masyarakat dengan tipikal seperti Umar yang begitu berani menegakkan kebenaran, kemudian pada masa pemerintahan Umar memiliki masyarakat seperti Ali yang berilmu luas sehingga mampu bersikap bijak.. maka kini, beruntunglah SBY, sebagai pemimpin Indonesia saat ini, memiliki masyarakat dengan tipikal seperti kita. Yang jangankan untuk menegakkan kebenaran di masyarakat, jujur terhadap diri sendiri saja sulit. Yang jangankan bersikap bijak, berlaku patut saja masih enggan. Ironis.
Mungkin ini kesalahan pemimpin saat ini, yang tidak mampu memberikan teladan bagi rakyatnya, tapi terlebih lagi, ini adalah kesalahan kita. Karena kitalah pemimpin tersebut menduduki posisinya sekarang, karena kitalah pemimpin memiliki kuasanya sekarang, karena kitalah cermin dari pemimpin itu sendiri. So, tidak ada yang lebih layak disalahkan atas apa yang terjadi di masyarakat kita, selain diri kita sendiri.
Gelar “pemimpin”, tidak hanya disematkan pada mereka yang menjadi kepala Negara, tidak hanya diberikan kepada mereka yang memegang kekuasaan di suatu perkumpulan, tidak hanya dilabelkan pada mereka yang memiliki bawahan. Gelar pemimpin lebih tepat dilekatkan pada siapa yang memiliki milyaran sel dan memiliki hasrat tak terbatas untuk dikendalikan, ya.. itulah kita. Kitalah pemimpin itu.
Setiap kita adalah pemimpin, setidaknya pemimpin bagi diri kita sendiri, sebelum pada masanya nanti akan ada dari kita yang mendapatkan amanah untuk menjadi pemimpin bagi yang lain. Oleh karena itu, tanggung jawab kita tidak terhenti pada titik dimana kita mampu memimpin diri kita, tetapi kita juga dituntut untuk mempersiapkan diri kita untuk menjadi pemimpin bagi yag lain. Seperti dalam permainan sepak bola, dimana ada pemain yang duduk di bangku cadangan. Pemain cadangan tersebut tidak lantas duduk bersantai melihat pertandingan, tetapi dia juga harus melakukan pemanasan, bersiap jika sewaktu-waktu ada pergatian pemain. Bersiaga jika sewaktu-waktu namanya dipanggil pelatih untuk turun berlaga.
Dalam sejarah perjuangan Rasulullah pun banyak kisah yang menuturkan tentang persiapan para sahabat untuk menjadi seorang pemimpin. Begitu pentingnya kepemimpinan, hingga kepemimpinan itu harus terus bergulir dari 1 tokoh ke tokoh berikutnya. Seperti misalnya dalam perang Mu’tah. Di awal peperangan, Rasulullah menunjuk Zaid bin Haritsah sebagai komandan perang. Rasulullah juga menginstruksikan, jika Zaid wafat, maka digantikan oleh Ja’far. Dan jika Ja’far juga wafat, maka digantikan oleh Abdullah bin Rawahah. Rasullullah juga menjelaskan apabila semua pemimpin perang yang telah beliau sebutkan itu wafat, maka beliau memerintahkan kaum muslimin untuk memilih pemimpinnya sendiri.
Ditengah hiruk-pikuk perang Mu’tah & berita wafatnya ketiga komandan perang yang telah ditetapkan, tibalah saat dimana kaum muslimin harus menentukan siapa pemimpin berikutnya. Hingga terpilihlah Khalid bin walid sebagai komandan perang menggantikan Abdullah bin Rawahah. Bukannya keunggulan di medan perang yang diwarisi Khalid di awal kepemimpinannya, tetapi jumlah pasukan yang kian menipis. Kondisi ini tidak kemudian membuat Khalid gentar. Pada saat terdesak itu, Khalid membagi pasukan muslim menjadi bagian depan, belakang, sayap kanan dan sayap kiri. Kemudian secara berkala masing-masing kelompok pasukan tersebut diputar posisinya, sehingga tampak seolah jumlah kaum muslimin sangat banyak. Hingga pada akhirnya kaum muslimin memenangkan peperangan tersebut.
Sebuah strategi perang yang cerdas dari seorang Khalid bin Walid, yang semula hanya pasukan biasa. Strategi itu tidak akan mungkin muncul begitu saja tanpa persiapan sebelumnya. Benar saja, kemanapun Khalid bepergian, entah melewati pegunungan, lembah ataupun jalan lainnya, dia selalu berpikir tentang strategi perang apa yang sesuai untuk medan yang dilaluinya tersebut. Latihan-latihan itulah yang kemudian mengantarkan Khalid menjadi panglima perang yang handal di kalangan kaum muslimin.
Giliran kita, yang entah kapan masa itu akan datang, masa dimana kita yang memimpin, akankah kita akan sesiap Khalid bin Walid ketika amanah itu datang??
Untuk itu, yang perlu kita persiapkan adalah latihan-latihan, atau minimal pemanasan-pemanasan kecil ala pemain cadangan, hingga pada saat itu tiba, kita sudah cukup matang untuk menerima amanah itu. Hingga pada saat itu tiba, kalau pun bukan kita yang menjadi pemimpin, setidaknya kita bisa menjadi masyarakat seberani Umar ataupun sebijak Ali.
Let’s do our best, together.. for the better future.. SEMUNGUUT!!!

25.11.11

Read Users' Comments (0)