Secuil Semangat bersama FORKITA

        
            Ikhwatifillah..begitu banyak penggalan momentum hidup yang telah kita lalui, bukan tidak mungkin jika setiap momentun tersebut kadangkala memiliki daya lontar yang luar biasa hebatnya. Lontaran yang mampu membuat kita menuju titik tertinggi dalam hidup ini atau bahkan lontaran yang akan menghempaskan kita menuju titik nol dalam rentang perjalanan hidup kita. Semua efek yang ditimbulkan dari tiap lontaran momentum itu bergantung pada bagaimana cara kita memanfaatkan momentum hidup itu sendiri.
Ya..memang, pada akhirnya segala keputusan itu ada di tangan Allah, bahkan sepersekian juta detik pun kita tidak akan pernah tau kejutan apa yang telah disediakan Allah didepan kita. Tapi bukankah masing-masing kita punya kesempatan untuk berikhtiar..
Pilihan akan selalu datang menghampiri disetiap momentum yang datang. Begitu banyak persimpangan yang akan kita temui dalam perjalanan panjang ini. Ke arah mana kita akan berjalan, merupakan tuntutan hidup yang harus kita pilih. Kita bebas merencanakan arah hidup kita, namun suatu keniscayaan bahwa disetiap pilihan itu juga terdapat konsekwensi yang tidak dapat dielakkan. Konsekwensi-konsekwensi yang mengekor pada pilihan kita inilah yang tidak dapat kita pilih.
Apakah hanya karena konsekwensi itu selanjutnya kita tidak memilih apapun..lemah sekali kita jika begitu adanya. Bahkan ketika kita tidak memilih apapun, itu berarti kita memilih untuk tidak memilih. Dan tidak memilih-puj juga memiliki konsekwensi yang tidak bisa dihindari.
Sekarang, ketika kita memilih untuk berada di jalan dakwah ini, maka bersiaplah untuk menerima konsekwensi dari pilihan ini. Jangan lantas mengeluh ketika antum diberi amanah yang cukup besar. Kerena percayalah..bahwa semua amanah yang diberikan kepada antum semata-mata datangnya hanyalah dari Allah, Allah maha mengetahui takaran yang tepat, seberapa kuatkah antum mampu untuk mengemban sebuah amanah.
Jangan lantas kecewa ketika antum merasa tidak dihargai. Karena percayalah..ketika antum ikhlas menerima ini semua, harga antum akan begitu mahal dihadapan Allah, bukankah itu yang selama ini kita dambakan??
Ataupun jangan pernah melemah ketika antum bergabung dalam gerbong dakwah ini. Karena sekali lagi roda dakwah akan terus bergulir, tidak akan pernah menanti kita yang melemah. Ketika antum mulai melemah..maka bersiaplah untuk tereliminasi dari pentas dakwah ini, karena dakwah ini tidak membutuhkan jiwa-jiwa yang lemah.
Sekarang segera refleksikan diri kita. Kita sebagai pemeran dakwah di FTP ini, sudahkah kita memanfaatkan momentum yang ada dengan baik?? Apakah dengan keberadaan kita dalam barisan dakwah di FTP ini mampu melontarkan syi’ar Islam menuju titik tertingginya ataukah kita malah menjadi benalu di barisan ini, yang terus-menerus melemahkan jaringan di dalam tubuh barisan dakwah ini, hingga mengantarkannya pada titik nol perjalanannya..
Keputus asaan terhadap amanah, kekecewaan akan kondisi yang ada dan melemahnya antum dalam barisan ini hanya akan menambah beban dakwah ini. Ikhwatifillah, bersegeralah untuk memenuhi panggilan dakwah ini, jangan pernah berhenti untuk bergerak karena dengan terus bergerak setan tidak akan sanggup hinggap. Jangan pernah menunggu hingga esok, karena belum tentu esok ruh ini masih melekat, belum tentu esok datang menyapa dan karena hidup ini tidak pernah mengenal siaran tunda.
Camkanlah dalam diri kita bahwa bukanlah dakwah yang membutuhkan kita, tetapi kitalah yang membutuhkan dakwah ini. Karena akan sangat mudah bagi Allah untuk menggantikan kita dengan kaum lainnya yang jauh lebih baik dan lebih tangguh dari kita untuk meneruskan tampuk perjuangan dakwah ini. Lalu sejauh mana kemampuan kita untuk tetap bertahan di medan dakwah ini??..tidak, bukan kemampuan tetapi kemauan karena pada dasarnya kita semua berpotensi untuk berada di medan dakwah ini. Sebuah medan juang yang tidak membutuhkan pengorbanan ala kadarnya, tetapi pengorbanan terbaik yang mampu kita berikan Tinggal kita, mau atau tidak mau untuk berada di dalamnya. Itu semua merupakan pilihan hidup kita..
                                                                                               
Sebuah coretan ketika di FORKITA
Miz u all..
Semoga ikatan ukhuwah ini tetap terjaga.
Smangat2!
Miuw_inK

Read Users' Comments (0)

0 Response to "Secuil Semangat bersama FORKITA"

Posting Komentar